Trump vs Powell

Mengapa Trump Marah pada Powell?
Bulan Juni 2025, Donald Trump kembali menghujat Fed Chair Jerome Powell melalui media sosial—kali ini menyebutnya ‘Tuan Terlambat’. Ia klaim Eropa sudah turunkan suku bunga 10 kali, sementara AS diam saja. Tidak ada inflasi, ekonomi tumbuh—mengapa tidak potong suku bunga dua poin?
Saya akui: ini seperti menonton sitkom mahal. Mantan presiden berteriak pada birokrat yang tak dipilih. Tapi di balik drama itu, ada ketegangan nyata.
Bom Utang yang Berdetak di Washington
Trump ingin suku bunga lebih rendah agar biaya pinjaman pemerintah turun. Hitungannya: potong 2% → hemat $80 miliar/tahun. Terdengar bagus—tapi asumsinya pasar tidak panik.
Faktanya: menurunkan suku bunga terlalu dini bisa picu gelembung aset dan turunkan permintaan obligasi AS—yang malah naikkan imbal hasil. Seperti mencoba dinginkan demam dengan memperbesar pemanas.
Apa Artinya ‘Tidak Ada Inflasi’?
Trump bilang inflasi sudah hilang. Tapi data bicara lain: PCE inti masih di atas 3%, harga energi fluktuatif karena konflik global.
Lapangan kerja tetap kuat: pengangguran 4,5%, upah naik 4% per tahun. PDB sedikit turun Q1—tapi karena koreksi stok.
Powell tak abaikan realita—ia menunggu bukti jelas perlambatan ekonomi sebelum bertindak.
Pertarungan Kekuasaan di Balik Layar
Ini bukan cuma soal ekonomi makro—ini teater politik. Trump pasang tarif yang tingkatkan biaya impor, lalu salahkan Powell karena tidak atasi lewat pemotongan suku bunga. Ia minta stimulus setelah ekspansi fiskal—but that violates aturan emas kebijakan moneter: kebijakan harus merespons kondisi, bukan menciptakannya.
Namun di sini kita lihat: tekanan politik vs independensi institusi—and neither side willing to blink.
Apa Kata Para Ahli? (Spoiler: Beda Pendapat)
- Vice Chair Goolsbee: “Tidak ada lonjakan inflasi setelah tarif diterapkan.” — Menunjukkan ruang untuk pelonggaran awal.
- CEO Fannie Mae Pulte: “Pasar properti butuh bantuan sekarang.” — Salahkan Fed atas ketidakberdayaan suku bunga tinggi.
- Cox (Harris Financial): Prediksi soft landing, tapi perkirakan pemotongan Juli/September jika lapangan kerja melambat tanpa lonjakan upah atau harga.
Tapi mayoritas ahli waspada terhadap tindakan prematur:
“Memotong terlalu dini memicu ekspektasi inflasi—dan merusak kepercayaan pada mandat Fed.” — Gregory Daco, Ekonom Senior EY
Konsensus? Dua pemotongan akhir 2025 kemungkinan besar—but only if pertumbuhan pekerjaan melambat signifikan tanpa lonjakan upah atau harga surut.
Jadi Mengapa Tunggu?
Karena pasar lebih takut pada ketidakpastian daripada apa pun. Ketika pemimpin menyerang institusi secara publik, mereka risiko melemahkan keyakinan pada dolar—not just rate decisions but long-term stability.
Dan ya—I aware I sound like a broken record repeating ‘wait for data.’ But that’s exactly why central banks exist: to be boring when chaos demands boldness, to stay calm when politicians scream, to do what’s right—not what’s popular.
LunaWren77
Komentar populer (2)

Trump contre Powell : le soap opera de Wall Street
On dirait un épisode de The Crown, mais avec plus de cris et moins de robes brodées.
Trump crie “Trop tard !” comme si la Fed était une machine à café qu’il aurait oublié de charger.
Mais attention : couper les taux trop tôt ? C’est comme arrêter d’arroser une plante en pleine sécheresse… sauf que là, c’est l’économie entière qui risque de flancher.
Powell ? Il fait son job : rester froid quand tout le monde panique. Et franchement ? On est tous d’accord avec lui — même si on rit un peu en regardant Trump gesticuler.
Alors vous pensez quoi ? L’argent ou le théâtre ?
#Trump #Powell #tauxdintérêt #économie #politique

Трамп опять орёт на Пауэлла — как будто Фед — это его бабушкина с дешёвой шубкой! Всё бы снизилось… если бы он не забыл про “нулевую инфляцию”. А между тем в Москве цены на чай выросли на 40%, а газ в Омске подорожал как NFT-контракт. Пауэлл молчит и ждёт доказательств — как настоящий русский интровер после трёх кофе. Кто ещё верит в “мягкую посадку”? Пишите в комментариях: вы бы купили этот токен или просто сбежали в доллар? 😏
- Mengapa Perusahaan AS Membeli Bitcoin dan Solana?
- MSTR Bukan Hutang, Tapi Arbitrase
- Bitcoin untuk KPR?
- Sinyal Kuat BTC
- Bullish Bitcoin
- Whale Watching: Akumulasi Bitcoin Saat Pasar Turun
- Dari Beijing ke Bitcoin: Lompatan Filsuf ke Singapura yang Mencerminkan Masa Depan Crypto
- Krisis Pasokan Bitcoin: Perusahaan Beli 12.400 BTC saat Produksi Tambang Turun ke 3.150
- Bitcoin Naik 8% Saat Ketegangan Geopolitik Mereda dan Fed Isyaratkan Pemotongan Suku Bunga
- Tim Draper: Nabi Bitcoin yang Memenangkan Masa Depan
- Opulous: Di Balik Kena GasSebagai analis kuantum blockchain, saya melihat harga Opulous (OPUL) berdansa di antara $0.038–$0.045 tanpa perubahan volume. Ini bukan volatilitas—ini manipulasi terencana yang disembunyikan di balik angka.
- OPUL Melonjak 52,55% dalam 1 JamSebagai analis kripto dari Austin, saya melihat lonjakan OPUL 52,55% dalam satu jam. Apa penyebabnya? Mari bahas fakta di balik hype, dari utilitas nyata hingga sentimen pasar. Jangan terbawa emosi — pahami dulu sebelum ikut tren.
- Volatilitas OPUL 1 JamSebagai analis kuantitatif, saya telaah lonjakan OPUL dalam 60 menit: kenaikan 52%, turnover 8%, dan penurunan 30%. Ini bukan kebisingan—ini sinyal dari DeFi. Pelajari pola di balik kekacauan ini.
- Opulous Naik 52,5% dalam 1 JamSebagai mantan kuant di hedge fund Web3, saya analisis lonjakan harga Opulous (OPUL) sebesar 52,5% dalam satu jam. Ini bukan sekadar kebisingan—ini sinyal volatilitas yang perlu dipahami. Simak data rantai, volume trading, dan psikologi pasar untuk lihat apakah ini momentum berkelanjutan atau sekadar pump cepat.
- OPUL Naik 52,55% dalam 1 JamSebagai analis kripto dengan latar belakang CFA dan FRM, saya teliti lonjakan harga OPUL 52,55% dalam satu jam. Apakah ini momentum berkelanjutan atau sekadar euforia spekulatif? Temukan fakta di balik angka dan pertimbangan penting sebelum ikut tren.
- OPUL Melonjak 52,55% dalam 1 JamSebagai analis fintech berbasis di London, saya menyaksikan langsung OPUL melonjak 52,55% dalam satu jam. Apakah ini hype atau momentum nyata? Simak analisis real-time data dan likuiditas yang membuka peluang baru bagi token musik Web3.
- OPUL Naik 52% dalam 1 JamSebagai analis kripto dari London, saya mengamati lonjakan harga OPUL yang mencengangkan: naik 52,55% dalam satu jam. Apakah ini inovasi nyata atau hanya spekulasi? Simak analisis mendalam saya tentang data dan tanda-tanda manipulasi di balik kenaikan harga ini.
- OPUL Lonjakan Volatilitas 1 JamSebagai analis fintech dari London, saya amati OPUL melonjak 52,55% dalam satu jam dengan volume tinggi. Ini bukan sekadar gejolak biasa—simak pola psikologi pasar dan peluang Web3 yang tersembunyi di balik kenaikan tajam ini.
- OPUL Lonjak 52,55% dalam 1 JamSebagai analis kripto dengan latar belakang Chicago dan hobi jazz, saya melihat lonjakan OPUL 52,55% dalam satu jam bukan sekadar kebisingan. Ini sinyal merah tersembunyi di balik paket bullish. Simak analisis mendalam kami tentang penyebab sebenarnya, risiko, dan apakah ini tren berkelanjutan atau sekadar pump-and-dump.
- Lonjakan OPUL 1 JamSebagai analis kripto dari Austin, saya mengamati lonjakan harga OPUL hingga 52,55% dalam satu jam. Apakah ini aktivitas whale, momentum DeFi, atau sekadar kebisingan pasar? Simak analisis data dan logika rasional saya untuk pahami alasan di balik volatilitas ini.