Ledger Berhenti Nano S: Tiga Metrik Tersembunyi

Pengkhianatan Sunyi

Ledger mengumumkan akhir dukungan Nano S pada akhir 2024—bukan karena batasan perangkat keras, tapi karena ekosistem tertutupnya tak menerima inovasi berbasis komunitas. Perangkat ini diluncurkan tahun 2016 dengan RAM 320KB, dirancang untuk aman—bukan cepat. Namun Apple terus mendukung pembaruan iOS selama dekade. Mengapa? Karena keamanan bukan soal memori—tapi soal kepercayaan.

Tiga Metrik yang Diabaikan

1. Siklus Keamanan: Dompet perangkat keras bukan smartphone. Nilainya adalah umur panjang. Nano S dapat patch selama lima tahun; Apple sepuluh. Ledger pilih laba daripada prinsip.
2. Ilusi Keterbukaan: Firmware Nano S open-source—tapi hanya jika Ledger menyetujui fork Anda. Tak ada akses pengembang nyata. Tak ada patch komunitas. Ini bukan desentralisasi—ini tata surga.
3. Manipulasi Basis Pengguna: 4 juta+ pengguna masih bergantung pada Nano S hingga kini (per Chainalysis). Paksa upgrade ke Nano X atau Passport Prime? Itu $500 juta pendapatan yang menanti—and Ledger tahu itu.

Perang Sebenarnya Bukan Antara Produk—Tapi Antara Filosofi

Ibu saya mengajari: ‘Kepercayaan dibangun, bukan dibeli.’ Ayah saya, insinyur Jerman-Yahudi, pernah berkata: ‘Jika algoritma Anda tak bisa menjelaskan dirinya kepada pengguna, ia seharusnya tidak berjalan.’ Ledger tidak runtuh karena batasan teknis—ia runtuh karena batasan moral. Blockchain tidak dibangun untuk laba triwulan. Ia dibangun untuk kedaulatan. Dan sekarang? Kita menyaksikan sang raja menurunkan dirinya—with spreadsheet.